MAK, AKU PERGI!
Mak...
Aku lelah
Tiapkali ada perintah, aku lakukan tanpa keluh kesah
Tapi kini aku lelah..
Mak..
Aku gelisah
Kulihat korban berjatuhan tapi masih saja mereka keluyuran
Mak..
Aku jengah
Tiapkali ada yang menyangkal bahwa covid-19 ini sungguh merupakan wabah berbahaya pada masanya
Mak..
Hati ini patah..
Ketika mendengar semakin banyak para Nakes yang gugur dalam tugasnya...
Aku saja lelah Mak..
Apalagi mereka
Aku saja gerah menggunakan selapis jaket dan masker kain Mak.
Apalagi mereka yang menggunakan APD berlapis, masker yang ketat menyakitkan
Mereka tak tidur Mak
Mereka berjaga saat yang lain istirahat.
Mak..
Aku marah
Ketika kulihat banyak orang yang menyepelekan perjuangan Nakes buat menyembuhkan mereka yang tetap tak mau mendengarkan. Berjalan-jalan diluar tanpa pengaman dan tak ada keperluan.
Berkumpul hanya untuk bertukar cerita tak penting, seperti punya nyawa dua. Sok gagah! Sok kuat! Sok hebat!
Mak..
Aku heran
Manakala ada penimbun masker dan hand sanitizer berharap bisa menjual mahal, padahal semua sedang prihatin.
Dia punya hati mirip besi berkarat Mak, kaku dan bau!
Mak..
Aku sendirian
Karena kemarin aku dinyatakan positif terpapar
Bukan salahku Mak
Aku cuma mau mencari sesuap nasi buat anak istriku
Aku membeli roti pesanan customerku, aku harus mengantarkan dari rumah ke rumah
Aku tak tahu, virus itu menyerangku, hinggap di jaketku, kulitku dan ....
Kini....
Pada siapa kutitip anak istriku, Mak??
Mereka di rumah
Tak pernah keluar rumah
Tapi aku harus terpisah
Di ruangan ini, sendiri
Aku gak tau mereka makan atau tidak
Aku gak tau apakah aku bisa pulang atau tidak
Aku sesak Mak..
Aku sulit bernapas
Aku menggigil Mak
Aku batuk
Tak ada orang
Semua sedang bertugas
Aku sendirian, Mak
Istriku dan anakku juga kelaparan sendirian
Kemana aku kembali Mak...?
Kemana penguasa negeri ini?
Apakah mereka mendengarku, Mak?
Mak...
Aku gak kuat
Aku pergi Mak....
Titip salam pada mereka, jika ingin mati, jangan membawa yang lainnya dalam derita ini.
Cukup aku Mak...
Biar kususul Mak di sana
Bersimpuh sambil menumpahkan rasa, di alam yang berbeda.
Medan, 2 April 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi kereen Mbal Wiwik
Terimaksih Bunda...
Wah hebat Bu
Saya masih belajar Bu...Terimakasih
Mantap betul...
Wah mantap Buk Wik...
Terimakasih Bu